Jember, 7 November 2024 – Semangat dakwah dan pendidikan Islam kembali terpancar dari Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember. Dalam suasana yang menggembirakan, 6 mahasiswa terbaik dilantik sebagai duta dakwah pendidikan Islam yang Rahmatan Lil Alamin untuk program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di Thailand dan Malaysia tahun 2024. Pelepasan yang digelar di Gedung IAI Al-Qodiri ini menandai babak baru ekspansi dakwah pendidikan Islam di kawasan Asia Tenggara.
“Kalian bukan sekadar mahasiswa yang akan praktek mengajar, tapi kalian adalah duta Islam yang membawa misi peradaban,” tegas Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al-Qodiri 1 Jember, KH. Fadil Muzakki Syah, dalam tausiyahnya yang menginspirasi. Beliau menekankan bahwa misi ini merupakan bentuk nyata dari dakwah bil hikmah yang harus dijalankan dengan penuh kearifan dan kebijaksanaan.
Program unggulan bertaraf internasional ini menempatkan 3 mahasiswa di wilayah Thailand Selatan, tepatnya di Provinsi Satun, sementara 3 mahasiswa lainnya akan mengabdi di lemabaga pendidikan Malaysia di bawah naungan KBRI Malaysia.
“Yang membedakan program kita dengan institusi lain adalah integrasi nilai-nilai pesantren dalam kurikulum internasional,” jelas Dr. Zainal Arifin, M.Pd, selaku Warek I, Rektor IAI Al-Qodiri Jember menitipkan juga. “Para mahasiswa tidak hanya mengajarkan bahasa dan pengetahuan umum, tetapi juga diharapkan bisa meberikan nilai-nilai Islam moderat khas Nusantara yang sangat dibutuhkan di era global ini.”
Salah satu inovasi menarik tahun ini adalah “Penyebaran nilai-nilai Rahmatan Lil Alamin dan dzikir manaqib”, di mana mahasiswa akan membuat kegiatan dakwah kreatif berbasis moderasi agama dengan moto Rahmatan Lil Alamin dan dizkir manaqib yang disesuaikan dengan konteks lokal. “Kami ingin dakwah Islam yang dibawa mahasiswa kami tidak hanya sampai di ruang lokal kedaerahan, tapi juga menjangkau dunia global atau internasional,” tambah Dr. Finadatul Wahidah, M.Pd.I selaku Ketua LP2M IAI Al-Qodiri Jember.
Zulfi, mahasiswi semester 5 yang terpilih untuk program Thailand, berbagi pengalamannya selama masa persiapan. “Selama tiga bulan, kami tidak hanya belajar bahasa dan metode mengajar, tapi juga digembleng mental dan spiritualnya. Kami diajarkan bagaimana menjadi pribadi yang tangguh namun tetap santun dalam berdakwah,” ungkapnya dengan mata berbinar.
Acara pelepasan ditutup dengan doa bersama dengan harapan semua kegiatan dan cita-cita yang diharapakan dapat terlaksan dan tercapai dan menjamin keberlanjutan program ini di masa mendatang.
Editor: Akhmad Iqbal