Dosen IAI Al-Qodiri Jember telah melaksanakan pengabdian di lingkungan pesantren, yakni di Pesantren Al-Qodiri Jember dan Pesantren Al-Barokah An-Nur Jember. Tema pengabdian yang lolos hibah Diktis tahun 2021 ini adalah Pendampingan dan Pengembangan Literasi Digital Santri dalam Bingkai Islam Moderat terintergrasi dengan Basis Sosial Entrepreneurship.
Pengabdian yang telah dilakukan dari bulan November 2021 ini melibatkan beberapa ahli di bidangnya agar proses dan output pengabdian dapat dilaksanakan dengan optimal. Pengabdian ini penting dilaksankan karena para santri perlu diberikan pemahaman tentang literasi digital. Dan telah diketahui bersama bahwasanya Indonesia saat ini memang sedang berada pada era digital, era yang segala aspeknya tidak terlepas dari pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (Information And Communication Technologies). Dan, saat ini Radikalisasi agama sangat mudah tersebar melalui internet. Adapun kelompok yang paling rentan terdampak paham radikalisme adalah kelompok remaja.
Memang tak dapat dipungkiri bahwa kemudahan akses memberikan banyak manfaat namun juga memberikan dampak yang berbahaya. Sampai saat ini, kurang lebih terdapat 800.000 situs yang terindikasi sebagai situs penyebaran informasi hoax. Selain situs penyebaran hoax, situs-situs radikalisme juga banyak terdapat di Indonesia. Data dari Kominfo menyatakan bahwa 20.543 konten terindikasi paham radikalisme
“Literasi digital dalam bermedia sosial ini perlu dilakukan kepada para santri (pengurus dan asatidz). Dimana, kebanyakan dari pesantren yang beranggapan bahwasanya media sosial dan internet merupakan ruang maksiat bagi para santri. Padahal santri (pengurus dan asatidz) tidak menutup kemungkinan mereka akan bermedia social dan berinternet yang tentunya haruslah diberikan pemahaman dalam berliterasi digital, agar mereka mempunyai kecakapan dalam bermedia sosial.” Ungkap ibu Finadatul Wahidah.
Tim Ahli pengabdian juga mengatakan bahwa, “santri yang notabene mempunyai banyak keahlian juga harusnya dilakukan pendampingan lebih lanjut terkait dengan Social Entrepreneurship, diketahui bahwa terdapat program pemerintah seperti OPOP (One pesantren One Product)”, ungkap salah satu pengurus wilayah Pergunu Jatim bidang ekonomi.
Hal ini juga diperkuat oleh kepala pembiayaan dinas koperasi dan UMKM Jember bahwasanya, banyak program yang bisa disenergikan bagi para santri dan pelaku UMKM dengan diskop Kab Jember.
Penutupan Pengadian ini dilaksanakan dengan FGD (Forum Group Discussion) yang dihadiri oleh santri, mahasiswa, tim ahli secara online yang dikemas dengan webinar nasional.